.post img, table.tr-caption-container { border:none; max-width:560px; height:auto; -o-transition: all 0.5s; -moz-transition: all 0.5s; -webkit-transition: all 0.5s; } .post img:hover { -o-transition: all 0.3s; -moz-transition: all 0.3s; -webkit-transition: all 0.3s; -moz-transform: scale(1.5); -o-transform: scale(1.5); -webkit-transform: scale(1.5); -webkit-border-radius: 0px 0px; -moz-border-radius: 0px / 0px; -webkit-box-shadow: 2px 2px 6px rgba(0,0,0,0.6); }
SELAMAT DATANG DI BLOG PPGT LEATUNG SEMOGA KUNJUNGAN ANDA MENYENANGKAN.... PADA SUDUT KIRI ATAS BLOG INI ADA TOMBOL PAUSE LAGU.. SEBELAH KANAN ATAS ADA TOMBOL DAFTAR LAGU dan DISAMPING KANAN ADA KOTAK CHAT.. TERIMA KASIH.

Cerita Kristen: Surga dan Neraka


Seorang pria berbicara dengan Tuhan tentang surga dan neraka. Tuhan berkata kepada pria tadi, "Kemarilah, Aku akan memerlihatkan neraka padamu." 
Mereka masuk ke sebuah ruangan di mana sekelompok orang duduk mengitari wajan besar berisi makanan. Semua orang sangat kelaparan dan putus asa. Setiap orang memegang sendok untuk mengambil makanan di wajan, namun setiap sendok memiliki gagang yang jauh lebih panjang daripada lengan mereka sehingga sendok itu tidak dapat digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut mereka. Penderitaannya benar-benar luar biasa.

"Kemarilah, sekarang Aku akan memerlihatkan surga padamu," kata Tuhan sesaat kemudian. Mereka masuk ke ruangan lain, sama persis dengan ruangan yang pertama -- wajan besar, sekelompok orang, sendok dengan gagang panjang. Tapi semua orang bahagia dan cukup gizi.

"Aku tidak mengerti," kata pria tadi. "Mengapa mereka bahagia dan yang satu lagi menderita, padahal mereka ada di tempat yang sama?"

Tuhan tersenyum, "Ah, sederhana saja," kata-Nya. "Di sini, mereka telah belajar untuk saling menyuapi."
Ayat Renungan :
"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa." (Yohanes 12:26).
 
Sumber:  http://yesmaya.blogspot.com
 
Tuhan Yesus Memberkati...

Cerita Humor: Air Conditioner (AC)


Seorang karyawan mendapatkan fasilitas kerja yang hebat sekali. Dia memiliki sebuah ruang dengan AC, telepon, televisi, internet, dan tentu saja 1 set PC yang canggih.

Suatu ketika di mengetik sebuah laporan. Tiba-tiba saja bosnya masuk dengan marah-marah.

Bos : "Hei! Kamu menulis dengan WordStar DOS ya? Dasar Bodoh! Sekarang itu sudah tahun 2012!! Harusnya kamu bisa menulis dengan Microsoft Word!!"

Karyawan : "Habis ini ruang ber-AC sih, Bosss !!!"

Bos : "Apa hubungannya dengan ruang ber-AC? Jangan cari-cari alasan!!"

Karyawan : "Bos lihat saja sendiri ke AC itu!"

Bos itu lalu melihat ke AC dan ada tulisan :"...AIR CONDITIONED ROOM, DO NOT OPEN WINDOWS !!!"

Karyawan : "Kalau buka Windows saja tidak boleh bagaimana mau buka Microsoft Word?"

Bos : ???%%%##!!!&!!!!!*

Ayat Renungan
"Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan." (Amsal 14:18

Sumber: http://yesmaya.blogspot.com

Mengapa Tuhan Memanggil Istri dan Anakku?


Daud adalah seorang pria yang sangat mencintai Tuhan. Dia pun mempunyai seorang istri dan dua orang anak yang juga mengasihi Tuhan. Namun rentetan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya mengubah pandangannya tentang Tuhan.
Istri tercintanya mendadak meninggal tanpa diketahui sebabnya. Belum kering tanah kuburan istrinya, putri tercintanya juga menyusul kepergian sang ibu karena terlalu sedih.
“Sama sekali saya tidak mengerti rencana Tuhan itu apa dan maksud Tuhan itu seperti apa,” ungkap Daud.
Tidak hanya mempertanyakan kehendak Tuhan, kematian putri dan istrinya ini membuat Daud mempertanyakan keberadaan Tuhan. “Terus terang saya malu terhadap adik-adik, keluarga terhadap tetangga, karena seolah-olah doa saya tidak didengar dan tidak dijawab oleh Tuhan. Akhirnya dalam hati itu tanda tanya, Tuhan itu ada atau tidak. Mujizat Tuhan itu bener atau tidak. Saya semakin tanya, saya semakin down,” ungkap Daud.
Kini Daud hidup dengan akan sulungnya, Yonathan. Semangat hidup Yonathan membuat Daud kembali bergairah dalam hidup. “Yang membuat saya masih bertahan hidup dan tetap berusaha untuk bangkit karena masih ada anak satu-satunya, namanya Yonathan,” kenang Daud.
Daud sangat kagum atas ketegaran Yonathan “Ternyata saya tidak setegar Yonathan, saya tidak sekuat Yonathan. Seolah-olah dia tidak kehilangan, seolah-olah dia itu tidak mengalami kesusahan,” kisah Daud.
Yonathan berusaha untuk tegar karena ia ingin ayahnya tidak semakin bersedih. Namun sebenarnya iapun masih merasa kehilangan sama seperti yang dirasakan Daud. Akhirnya bersama Yonathan, Daud kembali melayani Tuhan, seperti aktifitasnya ketika istri dan putrinya masih hidup. “Akhirnya saya berusaha untuk bangkit, untuk kuat, seolah-olah saya menunjukan kepada Yonathan kalau saya juga tidak mengalami kesusahan atau dukacita yang mendalam,” ungkap Daud.
Kebersamaan Yonathan dan Daud membuat mereka semakin kuat. Sampai akhirnya Yonathan membuat sebuah pernyataan yang mengejutkan Daud. Dia meminta Daud untuk menikah lagi. “Saat itu saya kaget. Kok tiba-tiba dia itu bilang seperti itu? Pikir saya dia cuma bercanda,” tukas Daud.
Bagi Daud, gambaran anak istri itu kan belum hilang untuk itu permintaan Yonathan putranya itu terkesan tidak masuk akal. Perasaan saya mereka itu belum meninggal dan masih ada di rumah, juga rasa trauma itu ya masih ada juga dalam hidup saya. Pikir saya, kalau misal memungkinkan tidak sekarang, tidak tahu kapan. Tapi saya saat itu tidak berpikir untuk menikah dulu,” ungkap Daud.
Yonathan serius dengan permintaanya. Dia terus mempengaruhi Daud untuk menikah lagi dengan alasan dia membutuhkan figur seorang ibu. Bahkan keinginan hatinya itu disampaikannya kepada jemaat tempatnya dan Daud melayani.
Teman Daud langsung menyampaikan kabar itu kepada Maria. Seorang ibu dua anak yang suaminya sudah lama meninggal. Walaupun mengaku tidak mempunyai perasaan apapun, Maria mencoba mendiskusikan perihal rencana pernikahannya kepada kedua anaknya. Diluar dugaan, anak-anaknya memberikan respon positif, maka pertemuan keluarga pun segera dilakukan.
Respon positif Yonathan terhadap Maria membuat Daud berani mengambil keputusan untuk menikah dengan Maria. Namun belum genap satu tahun pernikahan mereka, sesuatu yang buruk terjadi pada Yonathan. Penyakit aneh menyerang tubuhnya bahkan membuat nyawanya tidak tertolong lagi. Lagi-lagi, Daud harus menelan pil pahit kehilangan orang yang dikasihinya.
“Saya merasa kehilangan, saya merasa sedih, rasanya tidak kuat sama sekali,” Maria menceritakan perasaannya ditinggal Yonathan.
Kepergian Yonathan kembali membuat luka di hati Daud. Namun kali ini dia bisa melihat rancangan damai sejahtera Tuhan kedukaan yang berulang kali dialaminya. “Yonathan harapan besar saya, dalam waktu singkat dia dipanggil Tuhan. Tapi saya bersyukur walaupun seolah-olah habis semuanya, hilang semuanya, apa yang saya lakukan itu seolah semuanya sia-sia, seolah-olah saya itu sebatang kara, akhirnya toh saya juga sadar dan bersyukur kepada Tuhan,” ungkap Daud.
“Yonathan itu sebelum meninggalkan saya untuk selama-lamanya, mendorong saya, mendesak saya untuk menikah. Tapi kalau tidak, saya tidak tahu apa yang terjadi dalam hidup saya. Maka saat Tuhan ambil semua orang yang dekat dengan saya, Tuhan gantikan dengan ibu Maria. Istri yang baik, yang menghormati suami yang cinta kepada pekerjaan Tuhan. Memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan, anak-anak yang bisa menerima saya seperti ayahnya sendiri,” tambah Daud.
Tapi walaupun Yonathan sudah tidak ada, tapi kami tetap menjadi satu keluarga yang utuh. Ada figur seorang bapak, figur seorang ibu, ada anak-anak, jadi merasa lengkap,” ungkap Maria.

“Tuhan izinkan masalah, tapi Tuhan juga izinkan penyelesaiannya. Tuhan izinkan dukacita yang sangat mendalam dalam hidup saya, Tuhan mengizinkan kesusahan yang sangat mendalam dalam hidup saya, tetapi Tuhan juga gantikan, Tuhan juga sediakan penghiburan, kekuatan, dalam hidup saya,” Daud mengakhiri kesaksiannya.

Sumber Kesaksian :
Daud (jawaban.com)
Tuhan Memberkati...

Kisah Nyata: Aku Berharga di Mata Tuhan


Gambar Ilustrasi

Papa mama saya menikah dalam usia yang masih sangat muda. Pada saat kehadiran anak pertama, anak kedua dan anak ketiga keadaan keluarga saya masih baik-baik saja dan belum terasa adanya tekanan. Namun ketika saya ada di dalam kandungan, mama saya merasakan tekanan yang begitu berat. Setiap hari tidak ada kedamaian, mama saya selalu menangis karena sering sekali bertengkar dengan papa saya. Pertengkaran yang sumbernya sebenarnya adalah masalah ekonomi tersebut akhirnya merembet kemana-mana. Sampai akhirnya mama saya memutuskan untuk bunuh diri. Pada waktu itu mama saya mengambil keputusan bunuh diri selain untuk menggugurkan saya, juga untuk mengakhiri hidupnya.

Walaupun sang ibu ingin melarikan diri dari kenyataan namun niatnya itu gagal, akhirnya John Nathanael lahir pada tahun 1964 dalam keadaan cacat.
Keluarga memperlakukan saya antara kasih sayang dan rasa malu karena mempunyai anggota keluarga yang cacat. Jadi kalau ada sanak saudara dari mama saya atau teman-teman daripada kakak-kakak saya berkunjung ke rumah, saya disuruh tetap berada di dalam kamar, tidak boleh keluar. Saya tidak boleh menemui siapa-siapa, bahkan untuk buang air kecil, saya mengalami kesulitan untuk keluar dari kamar.
Pada usia delapan tahun, saya mulai menunjukkan kekecewaan terhadap mama saya yang nampak dalam kelakuannya saya sehari-hari. Suatu saat ketika saya sedang diberi makan oleh mama saya, makanan itu saya buang. Mama saya menjadi marah sekali dan sambil mengucapkan kata-kata yang amat menyakiti hati saya. Saya amat tertolak dan kecewa terhadap mama saya.
Sejak umur delapan atau sembilan tahun itu saya baru menyadari kalau saya mempunyai kelainan dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Terkadang teman saya bilang kalau baju yang saya pakai, terdapat gambar yang bagus, akan tetapi saya tidak tahu baju apa yang sedang saya pakai dan gambar apa yang ada di baju saya. Keadaan itulah yang membuat saya kecewa dan sedih. Dalam kekecewaan itu, ada dorongan diluar kesadaran saya untuk mencoba bunuh diri.
Dalam kepolosan pemikiran seorang anak, John berpikir dengan gantung diri menggunakan karet lompat tali, dia dapat mengakhiri hidupnya. John sempat beberapa saat tidak sadarkan diri, tapi usaha bunuh dirinya tidak berhasil. Akhirnya John menemukan seorang yang menjadi teman akrabnya yang mau menemani hari-hari hidupnya.
Selama hidup saya hanya mempunyai satu orang teman akrab. Saya hanya bisa berteman dengan dia dan bersahabat dengan harmonika yang selalu setia menemani. Memang karena saya tidak bisa kemana-mana, saya melakukan apa saja yang bisa saya lakukan untuk melewati hari-hari saya yang begitu saya rasakan kelam. Banyak orang datang kepada saya dan mengatakan bahwa Tuhan itu baik dan adil. Namun dalam hati saya timbul pertanyaan, mengapa jika Tuhan itu baik dan adil mengijinkan saya lahir dalam keadaan seperti ini. Waktu remaja, saya merasakan frustasi dan keadaan itu yang harus saya lewati.
Pada suatu ketika, Tuhan mulai menjamah kehidupan John melalui salah satu teman kakaknya yang sedang bekerja di rumah John.
Ketika dia sedang bekerja, saya ambil gitar dan memainkannya di dekatnya, lalu dia mulai bertanya kepada saya, “apa kegiatan kamu sehari-hari kalau sedang di rumah?” Saya bilang saya tidak kemana-mana dan tidak ada kegiatan apa-apa, lalu dia mengajak saya untuk ikut ke gereja jika tidak ada kegiatan. Ketika saya bercakap-cakap dengan dia, saya merasakan kedekatan, jadi saya mulai berani untuk ikut bersamanya ke gereja. Mulai saat itu saya mulai rajin beribadah. Saya sangat tersentuh kepada kebaikannya, karena tempat tinggalnya cukup jauh dari rumah saya, sedangkan dia hanya mengendarai sepeda motor untuk menjemput saya. Akan tetapi dia lakukan juga untuk menjemput saya dengan tulus. Melihat ketulusan dan kebaikan orang ini, saya waktu itu meyakinkan diri saya untuk mempercayai apa yang dikatakan teman saya ini bahwa Tuhan itu sangat baik, karena saya melihat kehidupan teman saya ini. Kalau teman saya begitu baik kepada saya apalagi dengan Tuhannya. Tiba-tiba saya menemukan bahwa diri saya begitu berarti di hadapan Tuhan.
Yang Tuhan mau dalam hidup saya adalah supaya saya mengampuni mama saya. Dan ketika saya mau mengambil keputusan untuk mengampuni, waktu itu saya rasakan saya mengalami suatu kelepasan yang luar biasa dan Tuhan itu hadir dalam pribadi Bapa dalam hidup saya, karena Dia juga mengetahui kerinduan saya untuk bertemu dengan Bapa.
Di dalam keberadaan saya seperti ini, saya dapat memandang bahwa hidup ini indah. Saya bisa memberikan yang terbaik, walaupun saya dulu menganggap itu tidak mungkin. Ketika Tuhan pulihkan saya, Tuhan bukakan kepada saya kalau saya adalah seorang pelayan Tuhan di dalam penyembahan, kesaksian dan bernyanyi. Sejak saat itu saya menjalani hidupnya dengan sukacita dan penuh pengharapan kepada Tuhan. Bahkan dengan cara yang ajaib Tuhan mempertemukan John dengan Mariane dan mempersatukan mereka dalam pernikahan yang kudus.

“Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” (1 Petrus 3:4)
Sumber Kesaksian:

John Nathanael (jawaban.com)
Tuhan Yesus Memberkati.

Mengenal Persekutuan Pemuda Gereja Toraja


Dalam perspektif ekklesiologi, PPGT sejatinya lahir sejak baptisan I tahun 1913 di Toraja, namun dalam perspektif organisasi dan kelembagaan, PPGT dinyatakan berdiri pada tanggal 11 Desember 1962, yaitu ketika seksi Pemuda dalam KUGT (Komisi Usaha Gereja Toraja) ditunjuk sebagai Wakil Pemuda dalam kegiatan eksternal PPGT.

Dalam Perspektif historis, cikal bakal PPGT dimulai dari terbentuknya organisasi lokal pemuda pada masa pergolakan tahun 1950an. Tahun 1953 berdiri Persatuan Pemuda Toraja di Makassar dan tahun 1954 berdiri Gerakan Pemuda Gereja Toraja yang waktu itu merupakan gerakan lokal pemuda gereja dengan pusat kegiatan di Gereja Maros, Makassar.
Dalam perspektif struktural, perjalanan PPGT dapat dilihat dalam struktur KUGT. Dimulai dari Sidang Sinode V tanggal 25 Februari – 5 Maret 1955 di Rantepao, dimana Pemuda menjadi salah satu seksi dalam KUGT dengan nama Seksi Pemuda/Kebudayaan, bersama-sama dengan 8 seksi lainnya yaitu Seksi Kegerejaan, Keuangan, Usaha Pembangunan, Kesehatan, Lektur, Theologia, Perhubungan, dan Verifikasi/Visitator. Nama seksi Pemuda/Kebudayaan bertahan sampai Sinode V yang dilaksanakan 26-30 April 1959 di Makale. Dalam Sinode ini Seksi Pemuda berdiri sendiri tidak lagi digabungkan dengan Kebudayaan. Nama Seksi Pemuda ini bertahan sampai Sinode X tahun 1965 di Makassar. Dalam Sinode X ini Seksi Pemuda berubah menjadi Seksi Pembinaan Kader dan pada tahun yang sama, tepatnya 21-29 Desember 1965 perwakilan pemuda dari berbagai tempat berkumpul di Rantepao mengadakan Kongres I dan memutuskan penggunaan nama Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT).

Dalam Sidang Sinode XV tanggal 6-14 Mei 1978 Struktur KUGT mengakomodasi keberadaan kaum awam dan OIG sebagai anggota KUGT. Struktur lengkap KUGT waktu itu adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara, Wakil Ketua: dijabat oleh Ketua Wil. I-IV dan Komisi-komisi, yang terdiri dari Komisi Pengakuan GT, Tata GT, RAPB, dan Verifikasi.

Anggota-anggota: Wakil kaum awam dan Organisasi Intra Gerejawi.

PPGT DARI KONGRES KE KONGRES
Kongres I PPGT Tanggal 21-29 Desember 1965 di Rantepao memutuskan penetapan Seksi Kepemudaan itu sebagai Hari Lahir PPGT. Kongres I yang berlangsung 9 hari ini memilih Pdt. Dr. Th. Kobong (Alm) yang waktu itu baru berumur 24 Tahun sebagai Ketua Umum, dan sekaligus menjadi Ketua Umum I dalam sejarah PPGT.

Kongres II PPGT digelar 29 Maret – 5 April 1969 di Tangmentoe dan kembali mengangkat Pdt. Dr. Th. Kobong sebagai Ketua Umum PPGT untuk kedua kalinya.

Kongres III PPGT (Kali ini bernama KSK III-Konperensi Study dan Kongres III) digelar di Makale tahun 1978 (Tanggal pasti tidak terdokumentasi) dan memilih A.J.T. Allorerung sebagai Ketua Umum dan R. Tanggulungan B.Th sebagai Sekretaris Umum.

KSK IV PPGT berlangsung di Rantepao Tahun 1978 dan memilih Pdt. J.K. Parantean sebagai Ketua Umum PPGT.

KSK V PPGT berlangsung di Palopo Tahun 1980 dan memilih Pdt. R. Tanggulungan sebagai Ketua Umum PPGT Periode 1980-1982

KSK VI PPGT berlangsung Tahun 1982 di Rantepao dan memilih Pdt. Luther Tamba sebagai Ketua Umum PPGT Periode 1982-2985.

KSK VII PPGT berlangsung Tahun 1985 di Palu dengan Tema: Yesus Kristus Kehidupan Dunia dan sub tema : Dengan Iman, pengharapan dan Kasih sambil berjalan memasuki akhir abad XX, kita tingkatkan peran serta Generasi Muda Gereja Toraja dan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila. Ketua Pimpinan Sidang adalah Theofilus Allorerung. KSK VII ini memilih Drs. C.L. Palimbong sebagai Ketua Umum dan Pdt. Ruben Pasombo, B.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1985-1988.

KSK VIII PPGT berlangsung tanggal 20-26 Nopember 1988 di PKP KNPI Sudiang, Makassar dengan Panitia Pelaksana dipimpin Ir. Haryanto Lagha. Lukas Sombolayuk terpilih sebagai Ketua Umum dan Drs. Habel Pongsibidang sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1988-1992.

KSK IX PPGT berlangsung 26 Nopember-3 Desember 1992 di PKP KNPI Sudiang Makassar dan memilih Drs. Habel Pongsibidang sebagai Ketua Umum dan Pdt. D.H.B. Sampetoding, S.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1992-1997.

KONGRES X (Tdk lagi menggunakan KSK) berlangsung 12-18 Mei 1998 di Ge’tengan. (Molor 6 bulan dari jadwal, karena ketidaksiapan Panitia). Kongres X memilih Pdt. Soleman Allolinggi sebagai Ketua Umum dan Agustinus sebagai Sekretaris Umum Fulltimer untuk masa bakti 1998-2003.

KSK XI PPGT (Kembali menggunakan KSK) berlangsung tanggal 17-22 Nopember 2003 di Jemaat Sapan, Klasis Parandagan. KSK XI memilih Pdt. Bernadus Randuk, S.Th sebagai Ketua Umum dan Pdt. Yusak Toding sebagai Sekretaris Umum Full Timer untuk periode 2003-2008.
KSK XII PPGT berlangsung tanggal 10-14 September 2008 di Samarinda (untuk pertama kali KSK dilaksanakan diluar Sulawesi). KSK II memilih Pdt. Yusuf Paliling, S.Th sebagai Ketua Umum dan Fery Hendra S.Th sebagai Sekretaris Umum Fulltimer Periode 2008-2013. KSK XII Samarinda disebut sebagai Kongres Perubahan dan Pembaruan PPGT dengan ditelorkannya Paradigma Baru PPGT melalui 12 Pokok-pokok Panggilan PPGT 2008-2013.
 
Sumber: http://gerejatoraja.net
 
Semoga bermanfaat bagi kita semua..
Tuhan Memberkati...

Kembali Peduli Kepada Keluarga Kita


Seorang ibu tua bernama Frances Green, seorang miskin, selama 8 tahun dengan rutin dia mengirim satu dollar per tahun untuk Kongres Nasional Partai Republik di Amerika Serikat. Pada satu hari, ibu ini menerima surat dimana dia mengira telah diundang ke Gedung Putih karena partai Republik menghargai sumbangannya selama ini. Namun, sesampainya dia di Gedung Putih, para petugas tidak mengijinkannya masuk. Kejadian ditolaknya Frances Green masuk ke Gedung Putih terlihat oleh seorang eksekutif dari perusahaan Motor Ford yang melihat petugas meminta keluar ibu itu dengan paksaan. Eksekutif itu lalu menghubungi staf kepresidenan agar mengijinkan Frances masuk dan akhirnya ibu itupun dapat masuk ke Gedung Putih dan bahkan bertemu dengan Presiden Ronald Reagen dan berbincang-bincang dengan kepala negara itu.
Pada jaman sekarang ini, kehidupan semakin kompleks, cepat dan instan telah membuat kita menjadi makin mudah menjaga jarak dengan orang lain. Oleh karena kesibukan sehari, seolah kehidupan kita tidak terjamah dan tidak dijamah. Di era modern serba cepat ini, tidaklah sulit untuk menjadi seseorang yang tidak peduli dan selalu disibukkan dengan rencana (aktivitas) harian kita. Jalan bebas hambatan dari kehidupan kita menuntut supaya kita terus bergerak, tidak peduli dengan apap pun yang terjadi di seliling kita. Kecepatan yg dipergunakan saat menempuh perjalanan, tidak mengijinkan kita untuk dapat berhenti sejenak dengan mudah. Tak ada waktu untuk berhenti dan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan kita. Ayah sibuk dengan pekerjaannya, ibu sibuk dengan bisnisnya sendiri sehingga anak-anak mereka menjadi kurang perhatian dan kasih sayang adalah sebuah contoh kecil dalam kehidupan nyata.
Sempat ngeri juga membaca berita beberapa hari lalu tentang seorang anak SD tewas oleh karena dianiaya oleh teman sekelasnya sendiri. Apa yang salah dengan pelakunya yang notabene adalah masih di bawah umur namun sudah melakukan tindakan kekerasan sehingga menyebabkan temannya meninggal dunia? Kurang perhatian orang tua kemungkinan besar adalah salah satu penyebab terjadinya insiden seperti itu. Belum lagi, anak sekolah yang menginjak usia remaja di “paksa” oleh pacarnya sendiri untuk melakukan hubungan yang tidak sewajarnya di usia mereka. Apakah ini akibat orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang perhatian terhadap pergaulan anak gadisnya?
Dalam cerita di awal alinea di atas, sebenarnya kita sebagai orang tua dapat menarik sebuah pelajaran berharga. Seorang presiden negara besar mau “berbincang” dengan simpatisan partainya yang notabene adalah wanita tua dengan sumbangan hanya USD1/tahun. Jika wanita itu adalah kita maka tentu hati kita akan merasa senang dan bahagia karena telah bercakap-cakap dengan seorang pemimpin negara berpengaruh di dunia walaupun mungkin perbincangan itu tak lebih dari 2 menit! Maka perasaan senang, bahagia dan merasa diperhatikan itu sudah pasti akan dirasakan pula oleh anak-anak kita jika sebagai orang tua kita membuka komunikasi setiap hari walau mungkin kuantitas komunikasi tidak banyak namun jika kualitas komunikasi tersebut sangat mendalam maka percayalah bahwa anak-anak kita akan bertumbuh menjadi generasi yang sempurna dalam menatap masa depannya, percaya diri, mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik, yang pantas dan tidak pantas, yang berkenan kepada Allah dan menentang Allah.
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan – Efesus 6:4
 Sumber: Sabdaharian.com

Allah Selalu Mengasihi Kita Setiap Hari


Seorang detektif polisi Kristen bercerita bahwa suatu hari dia pernah menginterogasi seorang pemuda yang telah melakukan pembunuhan terhadap orang lain. Setelah menyelidiki beberapa kesaksian dari saksi mata yg melihat langsung terjadinya peristiwa tragis tersebut maka sampailah si polisi untuk menanyai pemuda tersebut untuk mengetahui latar belakang atau motifnya. Ditanyakan apakah pemuda itu kenal dan merasa dendam terhadap korbannya? Jawaban si pembunuh itu membuat polisi Kristen ini terkejut karena sang pemuda beralasan bahwa dia melakukannya supaya dunia tahu bahwa dia ADA! Dan dia ingin mendapatkan pengakuan dari orang tuanya bahwa pemuda itu dapat melakukan perkara yang besar! Singkat kata diketahui bahwa selama ini pemuda itu merasa tidak dihargai, tak mendapatkan kasih, selalu disudutkan, ditolak dan dianggap tidak mampu. Hal seperti itulah membuatnya melakukan perbuatan membunuh orang lain.

Setiap manusia di bawah kolong langit ini pastilah membutuhkan penghargaan, kasih, pengakuan dan perhatian. Tapi tidak dapat disangkali bahwa terkadang kita mungkin sebagai anak, orang tua ataupun seorang bawahan tidak pernah mendapatkan atau memberikannya dalam keluarga atau lingkungan kerja kita. Cerita kesaksian polisi Kristen tersebut adalah sebuah bukti semata bahwa betapa dahsyatnya perbuatan seseorang bila merasa “kekurangan” atas hal-hal tersebut. Walaupun secara logika perbuatan tersebut tentunya tak dapat dibenarkan di mata Tuhan maupun tata hukum dunia.

Allah menciptakan manusia tidaklah sembarangan atau dengan kalimat lain, kehadiran seorang manusia di dunia ini pastilah ada alasan ilahi siapapun dia! Setiap manusia memang tak diciptakan sempurna oleh Allah dalam artian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing baik secara fisik maupun rohani. Namun sebagai umat Kristiani, kita sedini mungkin selalu harus menanamkan Kasih, perhatian, penghargaan terhadap lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Mendidik anak-anak kita dalam Kasih Tuhan akan membuat anak-anak tersebut diajari untuk mengasihi dan peduli terhadap sesamanya sekaligus menghindarkan mereka dari hal-hal negatif yang dapat mencelakakan mereka. Oleh karenanya, percayalah bahwa Tuhan selalu menerima kita dan takkan pernah meninggalkan kita sedetikpun.
Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” – Ibrani 13:5b

Sumber: Sabda Harian

Pemuda Kristen (Kisah Marilyn Manson)


Brian Warner adalah seorang remaja Kristen yang pemalu, minder,dan kurang PD. Tubuhnya kurus seperti penggaris dan wajahnyaberjerawat.
Dalam gerejanya, ia termasuk remaja yang tidak pernah mendapat perhatian.Puncaknya ketika kaum muda di gerejanya mengadakan acara refreshing bersamadi sebuah taman hiburan, lagi-lagi Brian harus sendirian, terkucilkan darilingkungannya. Tak satupun orang yang menemaninya atau mengajaknyabicara. Seakan-akan Brian tak pernah ada di situ. Hal itu terlalu menyakitkanbaginya sehingga 3bulan kemudian Brian mundur dari gerejanya.

Bertahun-tahun kemudian remaja yang penuh sakit hati terhadap gereja ini tumbuh menjadi seorang pria yang sangat populer. Ia mengganti nama BRIAN dengan nama seorang cewek yang bunuh diri yaitu MARILYN, kemudian nama WARNER ia ganti menjadi MANSON, yg merupakan nama seorang pembunuh bertopeng. Ia membuat suatu grup band yang sekarang memiliki jutaan fans di seluruh dunia.

Ia adalah Marilyn Manson, seorang yang menyebut dirinya "maha bintang antikris". Marilyn Manson merupakan salah satu bintang rock terheboh abad ini. Prestasinya sebagai pengikut antikris mulai terlihat ketika lagu2nya membuat 2 penggemarnya membunuh teman-teman nya di SMU Columbine Colorado, dan masih banyak pengaruh Manson yang lain merusak generasi.

Kalau saja ada orang yang cukup peduli dengan Brian saat di taman hiburan itu. Kalau saja ada orang yang mau berteman dengannya, paling tidak menyebut namanya.
Kalau saja ada orang yang mengasihinya.
Kalau saja ada orang yang cukup perhatian dengannya, tentu saja Marilyn Manson tak pernah ada di dunia ini, namanya pun tak mungkin kita dengar.

Ini harus menjadi renungan buat kita semua yang mengaku diri sebagai orang Kristen yang penuh kasih. Apakah selama ini kita sudah peduli dengan saudara seiman kita? Jangan sampai kita dikejutkan dengan Marilyn Manson yang baru, yang ternyata adalah bekas anggota gereja kita yg sakit hati dan kecewa atas perlakuan kita.

Sumber: Renungan Motivasi

Papa Bacain Keras-keras Ya, Supaya Anita Bisa Dengar!!!


Di suatu malam seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya anita datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru. Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut, sangat menarik perhatian anita, “Pa liat”! anita berusaha menarik perhatian Papanya. papanya menengok ke arahnya, sambil menurunkan kacamatanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi “Wah,. buku baru ya ta?”,
“Ya papa” anita berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari papanya. “Bacain nita dong Pa” pinta anita lembut, “Wah papa sedang sibuk sekali,
jangan sekarang deh” sanggah Papanya dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius. Anita bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu “pa, mama bilang papa mau baca untuk Nita” Papanya mulai agak kesal, “nita papa sibuk, sekarang Nita suruh mama baca ya” “Pa, mama cibuk terus, papa liat gambarnya lucu-lucu”, “Lain kali Anita, sana! papa lagi banyak kerjaan” Papanya berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Anita menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi. “Pa,.. gambarnya bagus, papa pasti suka”, “Anita, PAPA BILANG, LAIN KALI!!” kata Papanya membentaknya dengan keras, Kali ini Papanya berhasil, semangat Anita kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi papanya.
“Iya pa,. lain kali ya pa?” Ia masih sempat mendekati papanya dan sambil menyentuh lembut tangan papanya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Papa.“Pa kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Anita bisa denger”. Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Anita kecil tidak pernah terpenuhi, buku cerita Peri Imut, belum pernah dibacakan bagi dirinya. Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras “Buukk!!” beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Anita kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumahnya. Tubuh Anita mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya, selama perjalanan menuju rumah sakit, Anita kecil sempat berkata dengan begitu lirih“Nita takut Pa, Nita takut Ma, Nita sayang papa mama” darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat. Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani sang Papa, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana pun tidak terpenuhi. Masih segar terbayang dalam ingatan sang Papa tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita,kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali,
“papa baca keras-keras ya Pa, supaya Anita bisa denger” kata-kata Anita terngiang-ngiang kembali. Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang gadis kecil tidak akan terdengar lagi, Sang papa mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Anita di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari gadis kecilnya. Sang Papa menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata. “Nita dengar papa baca ya” selang beberapa kata, hatinya memohon lagi “Nita papa mohon ampun nak” “papa sayang Nita” Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu sang Papa bersujut dan menangis,memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.
"Seseorang yang mengasihi selalu mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan kita, ia selalu memberi perhatian kepada kita karena ia peduli kepada kita. Adakah “perhatian terbaik” itu begitu mahal bagi mereka? Berikan “perhatian terbaik” walaupun itu hanya sekali, bukankah kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ? Maka berikanlah “perhatian terbaik” bagi mereka yang kita cintai. Lakukan sekarang !! Karena hanya ada satu kesempatan untuk memperhatikan dengan hati kita".

Sumber:ebook Kumpulan Motivasi

Ibu Buta Yang Memalukan Ku


Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu, benar-benar
Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa. Tinggallah aku anak semata wayang yang seharusnya menjadi tulang punggung pengganti ayah. Tapi semua itu tak kuhiraukan. Aku hanya mementingkan kebutuhan dan keperluanku saja. Sedang ibu bekerja membuat makanan untuk para karyawan di sebuah rumah jahit sederhana.

Pada suatu saat ibu datang ke sekolah untuk menjenguk keadaanku. Karena sudah beberapa hari aku tak pulang ke rumah dan tidak tidur di rumah. Karena rumah kumuh itu membuatku muak, membuatku kesempurnaan yang kumiliki manjadi cacat. Akan kuperoleh apapun untuk menggapai sebuah kesempurnaan itu.

Tepat di saat istirahat, Kulihat sosok wanita tua di pintu sekolah. Bajunya pun bersahaja rapih dan sopan. Itulah ibu ku yang mempunyai mata satu. Dan yang selalu membuat aku malu dan yang lebih memalukan lagi Ibu memanggilku. “Mau ngapain ibu ke sini? Ibu datang hanya untuk mempermalukan aku!” Bentakkan dariku membuat diri ibuku segera bergegas pergi. Dan itulah memang yang kuharapkan. Ibu pun
bergegas keluar dari sekolahku. Karena kehadiranya itu aku benar-benar malu, sangat malu. Sampai beberapa temanku berkata dan menanyakan. “Hai, itu ibumu ya???, Ibumu matanya satu ya?” yang menjadikanku bagai disambar petir mendapat pertanyaan seperti itu.

Beberapa bulan kemudian aku lulus sekolah dan mendapat beasiswa di sebuah sekolah di luar negeri. Aku mendapatkan beasiswa yang ku incar dan kukejar agar aku bisa segera meninggalkan rumah kumuhku dan terutama meninggalkan ibuku yang membuatku malu. Ternyata aku berhasil mendapatkannya. Dengan bangga kubusungkan dada dan aku berangkat pergi tanpa memberi tahu Ibu karena bagiku itu tidak perlu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Persetan dengan Ibuku. Seorang yang selalu mnghalangi kemajuanku.

Di Selolah itu, aku menjadi mahasiswa terpopuler karena kepintaran dan ketampananku. Aku telah sukses dan kemudian aku menikah dengan seorang gadis Indonesia dan menetap di Singapura.

Singkat cerita aku menjadi seorang yang sukses, sangat sukses. Tempat tinggalku sangat mewah, aku mempunyai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan aku sangat menyayanginya. Bahkan aku rela mempertaruhkan nyawaku untuk putraku itu.

10 tahun aku menetap di Singapura, belajar dan membina rumah tangga dengan harmonis dan sama sekali aku tak pernah memikirkan nasib ibuku. Sedikit pun aku tak rindu padanya, aku tak mencemaskannya. Aku BAHAGIA dengan kehidupan ku sekarang.

Tapi pada suatu hari kehidupanku yang sempurna tersebut terusik, saat putraku sedang asyik bermain di depan pintu. Tiba-tiba datang seorang wanita tua renta dan sedikit kumuh menghampirinya. Dan kulihat dia adalah Ibuku, Ibuku datang ke Singapura. Entah untuk apa dan dari mana dia memperoleh ongkosnya. Dia datang menemuiku.

Seketika saja Ibuku ku usir. Dengan enteng aku mengatakan: “HEY, PERGILAH KAU PENGEMIS. KAU MEMBUAT ANAKKU TAKUT!” Dan tanpa membalas perkataan kasarku, Ibu lalu tersenyum, “MAAF, SAYA SALAH ALAMAT”

Tanpa merasa besalah, aku masuk ke dalam rumah.

Beberapa bulan kemudian datanglah sepucuk surat undangan reuni dari sekolah SMA ku. Aku pun datang untuk menghadirinya dan beralasan pada istriku bahwa aku akan dinas ke luar negeri.

Singkat cerita, tibalah aku di kota kelahiranku. Tak lama hanya ingin menghadiri pesta reuni dan sedikit menyombongkan diri yang sudah sukses ini. Berhasil aku membuat seluruh teman-temanku kagum pada diriku yang sekarang ini.

Selesai Reuni entah megapa aku ingin melihat keadaan rumahku sebelum pulang ke Sigapore. Tak tau perasaan apa yang membuatku melangkah untuk melihat rumah kumuh dan wanita tua itu. Sesampainya di depan rumah itu, tak ada perasaan sedih atau bersalah padaku, bahkan aku sendiri sebenarnya jijik melihatnya. Dengan rasa tidak berdosa, aku memasuki rumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ku lihat rumah ini begitu berantakan. Aku tak menemukan sosok wanita tua di dalam rumah itu, entahlah dia ke mana, tapi justru aku merasa lega tak bertemu dengannya.

Bergegas aku keluar dan bertemu dengan salah satu tetangga rumahku. “Akhirnya kau datang juga. Ibu mu telah meninggal dunia seminggu yang lalu”

“OH…”

Hanya perkataan itu yang bisa keluar dari mulutku. Sedikit pun tak ada rasa sedih di hatiku yang kurasakan saat mendengar ibuku telah meninggal. “Ini, sebelum meninggal, Ibumu memberikan surat ini untukmu”

Setelah menyerahkan surat ia segera bergegas pergi. Ku buka lembar surat yang sudah kucal itu.

Untuk anakku yang sangat Aku cintai,
Anakku yang kucintai aku tahu kau sangat membenciku. Tapi Ibu senang sekali waktu mendengar kabar bahwa akan ada reuni disekolahmu.
Aku berharap agar aku bisa melihatmu sekali lagi. karena aku yakin kau akan datang ke acara Reuni tersebut.
Sejujurnya ibu sangat merindukanmu, teramat dalam sehingga setiap malam Aku hanya bisa menangis sambil memandangi fotomu satu-satunya yang ibu punya.Ibu tak pernah lupa untuk mendoakan kebahagiaanmu, agar kau bisa sukses dan melihat dunia luas.
Asal kau tau saja anakku tersayang, sejujurnya mata yang kau pakai untuk melihat dunia luas itu salah satunya adalah mataku yang selalu membuatmu malu.
Mataku yang kuberikan padamu waktu kau kecil. Waktu itu kau dan Ayah mu mengalami kecelakaan yang hebat, tetapi Ayahmu meninggal, sedangkan mata kananmu mengalami kebutaan. Aku tak tega anak tersayangku ini hidup dan tumbuh dengan mata yang cacat maka aku berikan satu mataku ini untukmu.
Sekarang aku bangga padamu karena kau bisa meraih apa yang kau inginkan dan cita-citakan.
Dan akupun sangat bahagia bisa melihat dunia luas dengan mataku yang aku berikan untukmu.
Saat aku menulis surat ini, aku masih berharap bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya, Tapi aku rasa itu tidak mungkin, karena aku yakin maut sudah di depan mataku.
Peluk cium dari Ibumu tercinta

Bak petir di siang bolong yang menghantam seluruh saraf-sarafku, Aku terdiam! Baru kusadari bahwa yang membuatku malu sebenarnya bukan ibuku, tetapi diriku sendiri.... 


Semoga Cerita ini bisa memberikan pesan buat kita.

Kisah Yang Mengharukan


Cerita di bawah ini mengingatkan kita untuk semakin dan mencintai lebih dalam kepada Tuhan.

Diambil dari cerita nyata..
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.
Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.
"Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku."
Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.
Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.
Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..
paling
tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.
Tolong Tuhan.
Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan....??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.
Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.
Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang."
Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .
"Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.
Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku.."
"Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!"
Andy begitu terkejut,"Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya.."
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.
"Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!"
Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,"Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?"
Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,"Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dikatakan.
Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.
Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.
"Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Ucap ibu Andy terisak.
"Apa katanya?"
Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.
"Apa yang dikatakan?"
"Dia berkata kepada putraku.." Ujar sang Ayah. "Terima kasih buat kadonya.
Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.
Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,"Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa... kecuali dengan Tuhan."
Semoga cerita diatas ada hikmah nya buat para pembaca sekalian...

Sumber: Cerita Kristen
Desain By. Martin Limbonk Allo. Diberdayakan oleh Blogger.